MAKASSAR - Tim Penggerak PKK Sulsel melalui Pokja IV rutin melaksanakan kegiatan penyuluhan kepada orang tua dan anak di Rumah Gizi di kantor PKK Sulsel, gedung Kartini, Rabu, 14 Juni 2023.
Ketua Pokja IV drg. Aisyah Ahmad, SKG., Ph.D mengatakan, bahwa rumah gizi ini dicanangkan untuk 24 kabupaten/kota jadi, setiap kabupaten/kota itu, memiliki lima (5) lotus rumah gizi. Dan untuk Pemprov Sulsel sendiri meski, tidak memiliki wilayah namun PKK Sulsel tetap adakan pilot project.
Ia menambahkan, bahwa Jadi ini hal baru, untuk kabupaten/kota yang datang ingin melihat dan belajar konsep rumah gizi yang sebenarnya mereka bisa langsung ke rumah gizi di kantor PKK Sulsel.
Baca juga:
Cerita ODE, Sang Kartini dari Kota Wali
|
Kemudian, ia menjelaskan, bahwa di dalam rumah gizi itu, ada kegiatan makan bersama jadi, di rumah gizi ini menyiapkan makanan-makanan yang bergizi bagi sasaran. Dimana, sasarannya adalah ibu hamil yang kurang energi pronis.
"Tentu dengan sasaran ini kita berharap untuk tidak menciptakan stunting yang baru, sasaran berikutnya adalah anak Bawah Dua Tahun (Baduta) yang dideteksi stunting ataupun kurang gizi atau wasting, " ujarnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan, untuk anak yang sudah dua kali melakukan penimbangan tidak naik berat badannya mereka akan dimasukkan ke dalam sasaran.
"Kami berharap dengan adanya pemberian makanan dalam sepekan itu, kita berikan tiga kali (Selasa, Rabu, dan Kamis) sehingga mereka mengalami perbaikan gizi. Dengan intervensi ke Baduta itu, kita masih bisa mengintervensi perkembangan otaknya. Jadi, stunting bukan hanya pendek tetapi, yang kita khawatirkan itu perkembangan otaknya juga terganggu, " ungkapnya.
Untuk itu, pada tahap awal ini, dengan lima (5) lotus di kabupaten/kota diharapkan dengan keterlibatan PKK Sulsel yang bersinergi dengan pemerintah provinsi Sulsel yakni dengan opd-opd terkait bisa menurunkan presentase angka kejadian stunting di Sulawesi-Selatan. (***)