BUDAYA - Di tanggal 06 - juli - 1970 Amang dg. Parumpa dengan resmi mendirikan perguruan silat yang di beri nama PERGURUAN SILAT MEONG PALO beraliran silat meong palo berlambangkan kepala kucing berwana putih menggigit trisula di dalam lingkaran kuning berdasarkan hitam, MEONG PALO di ambil dari bahasa suku pattinjo yg berarti KUCING BERBULU TIGA WARNA.
PANCA SETIA INSAN PERGURUAN SILAT MEONG PALO
1. Kami insan Perguruan Silat Meong Palo yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kami Insan Perguruan Silat Meong Palo yang patuh dan taat kepada pemerintah Republik Indonesia yang berazaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
3. Kami Insan Perguruan Silat Meong Palo yang patuh dan taat kepada Ibu, Bapak Serta Guru.
4. Kami Insan Perguruan Silat Meong Palo yang mengutamakan persaudaraan dan penggunaan pencak silat untuk melerai diri demi kebenaran serta keadilan.
5. Kami Insan Perguruan Silat Meong Palo yang setia dan menepati janji serta mengamalkan pedoman Perguruan silat Meong Palo.
Sejarah singkat perguruan silat MEONG PALO
Pencak silat adalah warisan nenek moyang bangsa Indonesia. Pencak silat lahir di kebudayaan bangsa Indonesia dan Nenek moyang bangsa Indonesia telah memiliki cara pembelaan diri yang ditujukan untuk melindungi dan mempertahankan kehidupannya atau kelompoknya dari tantangan alam, mereka menciptakan bela diri dengan menirukan gerakan binatang yang ada di alam sekitarnya, seperti gerakan kera, harimau, ular, atau burung elang dan adapun dari mimpi.
Setiap daerah di Indonesia memiliki beragam macam aliran pencak silat salah satunya yang ada di daerah Sulawesi Selatan.
Di daerah Sulawesi Selatan pencak silat biasanya di sebut manca’ dan para praktisinya disebut pammanca’, salah satu aliran pencak silat di Sulawesi Selatan adalah silat meong palo.
Gerakan silat meong palo di ciptakan oleh seorang diri yang bernama Amang dg. Parumpa pada tahun 1966 saat itu ia berusia 15 tahun. Beliau dulunya adalah seorang anak yang kesehariannya sebagai penggembala kerbau di pinggiran hutan di desa rantoni, pada suatu saat dia tertidur di sebuah pinggiran hutan dia bermimpi belajar silat oleh seseorang yang tidak dikenalnya, lewat mimpinya itulah dia belajar dan mengembangkan teknik-teknik gerakan silatnya di sela-sela waktunya saat beliau menggembala, dan terciptalah 13 bunga atau yang lebih dikenal sebagai jurus.
Gerakan silatnya di beri nama Meong Palo, Pemberian nama meong palo di karenakan bagi suku pattinjo ( serumpun bugis ) mensakralkan jenis kucing ini dan pemberian nama meong palo juga berasaskan sifat alamiah seekor kucing yang cenderung menghindari musuh bebuyutannya yaitu anjing, akan tetapi jika seekor kucing sudah tersudut akan berbalik menyerang musuhnya, gerakan silat meong palo memang cenderung menghindar dan akhirnya menyerang balik.
Selain gerakan tersebut silat Meong Palo mempunyai ciri khas di bagian jurusnya yang Indah dan terkesan santai tapi memiliki makna yang mematikan.
Pada dasarnya silat meong palo mengajarkan selalu menghindari serangan musuh akan tetapi jika sudah tersudut dan tak ada jalan lain serangan musuh bisah di jadikan senjata yang dapat di gunakan untuk menyerang balik.
Di tanggal 06 – juli – 1970 Amang dg. Parumpa dengan resmi mendirikan perguruan silat yang di beri nama PERGURUAN SILAT MEONG PALO beraliran silat meong palo berlambangkan kepala kucing berwana putih menggigit trisula di dalam lingkaran kuning berdasarkan hitam, MEONG PALO di ambil dari bahasa suku pattinjo yang berarti KUCING BERBULU TIGA WARNA.
3 warna tersebut mewakili sifat dasar manusia yang harus di tanamkan pada diri kita.
HITAM (KESADARAN DIRI)
Kita adalah manusia biasa yang tak luput dari dosa dan kesalahan tak harus merasa paling jago, kesombongan atas kepemilikan suatu ilmu adalah malah petaka bagi kita sendiri, langitpun memiliki tingkat, di atas langit masih ada langit.
PUTIH(KESUCIAN DIRI)
Manusia terlahir sebagai khalifah di muka bumi ini, terlahir sebagai pemimpin, memimpin kejalan yang memang yang sudah di takdirkan tetapi yang memiliki kesucian dalam dirinya akan menjadi tauladan
KUNING(KEAGUNGAN HATI)
Segala sesuatu handaklah di awali dari hati dan bersikap hati-hati terhadap segala sesuatu, dari hatilah dapat menerima, memberi dan berbuat sesuai hati yang bersih dan bertindak dengan hati-hati
MAKNA TRISULA
Sebagai murid perguruan silat meong palo kita harus menanamkan sifat tersebut pada dalam diri kita.
BERBENTUK LINGKARAN
Melambangkan suatu kesatuan dalam menjalin persaudaraan tanpa membedakan suku, bangsa dan agama
PERGURUAN SILAT MEONG PALO didirikan di desa salukalobe kecamatan lembang kabupaten Pinrang, oleh Guru Besar Amang dg. Parumpa hingga akhirnya berkembang ke seluruh kecamatan lembang, orang-orang pada saat itu antusias masuk ke PERGURUAN SILAT MEONG PALO karena selain mengajarkan silat PERGURUAN SILAT MEONG PALO juga sangat menjujung tinggi nilai-nilai moral dan persaudaraan.
Pedoman PERGURUAN SILAT MEONG PALO ada pada istilah 4 M yakni
Baca juga:
Asal Usul Suku Kampai Minangkabau
|
Manini (berhati-hati)
Mariawa (merendahkan diri)
Mammase (saling mengasihi)
Mataratte (sopan dan santun)
Sekitar tahun 1970an sampai tahun 1990an PERGURUAN SILAT MEONG PALO sudah berkembang pesat ke daerah lain seperti Wajo, Soppeng, Bulukumba, Enrekang, Majene, Pasang kayu, dan Kunyi.
Hingga saat ini PERGURUAN SILAT MEONG PALO beraliran silat Meong Palo sudah berkembang di Pulau Sulawesi dan di pulau papua dan kini juga sudah memiliki cabang di Malaysia (data dari tahun 2007).
Sumber : sejarah dari guru besar PERGURUAN SILAT MEONG PALO Amang dg. Parumpa (www.psmeongpalo.wordpress.com)